-->

Pengertian Model Pembelajaran Make A Match

Pengertian dan Langkah langkah Model Pembelajaran Make A Match
Sudah agak lama Metodeee tidak update pos, dikarenakan kesibukan didunia nyata dan kehabisan fikiran untuk membuat postingan. pikiran kembali muncul setelah flashback ke masa masa kuliah dulu, ada seorang teman saya yang menggunakan model Make A Match ini saat Ujian Microteaching yang dimana pembawaan teman saya dengan membawa model ini di ujian tersebut sangat apik sehingga menarik perhatian dosen penguji. oleh karena itu saya akan membagikan model pembelajaran make a match.

Pengertian Model Make A Match

Tipe mencari dan membuat pasangan (make a match) dikembangkan oleh Lorna Curran (1994).1 Tipe make a match ini adalah metode pembelajaran yang mengajak siswa mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep melalui suatu permainan kartu pasangan.

Penerapan metode ini dimulai dengan teknik, yaitu guru menyuruh siswa mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum batas waktunya, siswa yang mencocokkan kartunya diberi poin.2

Tipe make a match atau mencari pasangan ini dapat menjadi salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan guru dalam mengembangkan kemampuan siswa. Pembelajaran di kelas dengan menggunakan make a match ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkat usia anak didik.

Salah satu keunggulan metode ini adalah anak didik mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.

Langkah-Langkah Metode Make A Match

  1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban).
  2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.
  3. Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu soal atau kartu jawaban).
  4. Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
  5. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
Kesimpulan.
Pada aturan main di atas dapat juga dilakukan secara bervariasi, misalkan metode make a match tersebut bisa dilakukan di dalam ruangan atau di luar ruangan, sehingga siswa tidak merasa bosan dan pembelajaran kooperatif metode make a match ini akan tetap menarik minat, motivasi, dan keaktifan siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.


Sumber
1. Anita Lie, Cooperative Learning, h. 54.
2. Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, h.223

Use parse tool to easy get the text style on disqus comments:
Show Parser Hide Parser