Share
Metodeee ke teman teman profesimu, dan ajak mereka untuk menjadi guru yang lebih baik didalam kelas.
Pengaturan Bangku
Pengaturan bangku ternyata juga memiliki
peranan yang penting dalam konsentrasi belajar siswa. pengaturan bangku
dapat diatur secara fleksibel, sesuai dengan kebutuhan pengajaran yang
efektif dan efisien. hal ini dilakukan agar susana tidak monoton, dan
agar siswa dapat menangkap pelajaran atau informasi dengan merata,
seksama, menarik dan mempunyai sudut pandang yang bervariasi terhadap
pelajaran yang tengah diikuti.
|
metodeee.com |
karna perlu diketahui
bahwa kemampuan siswa itu tidak sama jadi memerlukan sebuah strategi
untuk menyeimbangkan masalah ini. salah satu strategi yang bisa
dilakukan adalah dengan:
Mengatur kapan siswa berkerja secara perorangan, berpasangan, kelompok, atau klasikal
pengaturan bangku ini dilakukan untuk memenuhi empat tujuan
pembelajaran, yaitu akses sibilitas yang mudah menjangkau alat atau
sumber belajar yang tersedia, mobilitas yang membuat siswa dan guru
mudah bergerak dari satu tempat ketempat lain, interaksi yang memudahkan
komunikasi antar siswa dengan siswa, guru maupun antar siswa, dan
variasi kerja siswa yang memungkinkan siswa bekerja sama secara
perorangan, berpasangan, berkelompok atau berklasikal.
Pengaturan
bangku ini dilakukan untuk memenuhi empat tujuan pembelajaran, yaitu
akses sibilitas yang membuat siswa menjangkau alat sumber belajar yang
tersedia, mobilitas yang membuat siswa dan guru mudah bergerak dari satu
bagian kebagian lain dalam kelas, interaksi yang memudahkan terjadinya
komunikasi antara guru, siswa, maupun antar siswa, dan variasi kerja
siswa yang memungkinkan siswa berkerja sama secara perorangan,
berpasangan atau berkelompok.
ada banyak formasi pengaturan bangku
selain dari formasi konvensional yang sering kita temui disekolahan
sekolahan. formasi tersebut seperti:
1. Formasi Tradisional (Konvesional)
|
formasi tradisional |
|
|
Formasi yang biasa kita temui dalam kelas kelas tradisional yang
memungkinkan para siswa untuk duduk berpasangan dalam satu meja dengan
dua kursi.
2. Formasi Auditorium
|
Formasi Auditorium |
Bentuk auditorium menyediakan lingkungan yang sangat
terbatas untuk belajar aktif, namun hal ini dapat dicoba untuk
mengurangi kebosanan siswa yang terbiasa dalam penataan ruang secara
konvesional (tradisional). Jika sebuah ruang kelas tempat duduknya dapat
dengan mudah dipindah pindahkan, maka guru dapat membuat bentuk
pembelajaran ala auditorium untuk membentuk hubungan yang lebih erat,
sehingga memudahkan siswa melihat guru.
Formasi ini sering
digunakan dinegara negara barat, disini pendidik akan menjadi pusat
perhatian, biasanya jika menggunakan formasi auditorium ini guru
menggunakan metode ceramah dan biasanya disertai tanya jawab yang
sifatnya interaktif.
3. Formasi Chveron
|
Formasi Chevron |
Bentuk formasi ini bisa membantu dalam usaha mengurangi jarak
diantara siswa maupun antar siswa dengan guru, sehingga siswa dan guru
mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap lingkungan kelas dan mampu
aktif dalam pembelajaran di kelas.
Formasi
cheveron ini juga membuat interaksi antara siswa dan guru menjadi lebih
intens dan mampu mengaktifkan seluruh siswa. selain itu formasi ini
dapat memberkan sudut pandang baru bagi siswa sehingga suasana tidak
monoton.
4. Formasi Kelas Bentuk U
|
Formasi Kelas Bentuk U |
Formasi ini sangat menarik dan mampu mengaktifkan
para siswa, sehingga mampu membuat mereka antusias untuk mengikuti
pembelajaran. Disini guru yang paling aktif dengan bergerak dinamis
kesegala arah dan langsung berinteraksi berhadap hadapan dengan mereka.
jadi para siswa akan memaksimalkan indra mereka dan mengikuti
pembelajaran sekaligus berinteraksi secara langsung, sehiongga akan
mendapatkan respon dari pendidik secara langsung.
formasi ini bisa digunakan untuk memberi materi apapun, sehingga formasi U ini menjadi multifungsi.
5. Formasi Meja Pertemuan
|
Formasi Meja pertemuan |
Formasi Meja pertemuan ini biasa digunakan ditempat
tempat pertemuan dan seminar, baik di hotel maupun digedung pertemuan.
formasi ini bisa digunakan dengan cara membagi siswa kedalam kelompok
dimana setiap siswa mempunyai meja pertemuannya sendiri sendiri.
Formasi
ini baik digunakan untuk kerja kelompok. lalu hasil plenokan tersebut
akan dibahas oleh guru, tahap selanjutnya guru akan memberikan informasi
dan penjelasan terkait dengan persoalan yang telah dibahas oleh setiap
kelompok.
6. Formasi Konferensi
Formasi koferensi ini
dapat membuat siswa menjadi aktif dalam kelas, karena mereka akan
menguasai jalannya pembelajaran. sedangkan, peran guru disini hanya
melontarkan tema yang harus dibahas, kemudian mengawasi dan sesekali
mengarahkan mereka untuk bisa menjalankan proses pembelajaran.
|
Formasi Konferensi |
|
|
|
Formasi ini sangat bagus digunakan dalam metode debat saat membahas suatu permasalahan yang dilontarkan oleh pendidik, lalu biarkan secara bebas siswa mengemukakan pendapat mereka.jadi nantinya akan ada sebuah kesimpulan.
Formasi konferensi ini dapat diubah dari posisi guru yang dipindah di salah satu ujung meja.
7. Formasi Pengelompokan Terpisah (Breakout Groupings)
|
formasi pengelompokan terpisah |
Jika ruangan kelas lumayan besar guru bisa meletakan meja atau mengatur meja, dimana kelompok kecil dapat melakukan aktivitas belajar yang dipecah menjadi beberapa tim. guru dapat menempatkan susunan pecah pecahan kelompok tersebut berjauhan, sehingga tidak saling mengganggu. tetapi, hendaknya dihindari penempatan ruangan kelompok kelompok kecil yang terlalu jauh dari ruang kelas supaya guru dapat dengan mudah mengawasi siswa.
disamping ada kelompok kecil yang letaknya agak saling berjauhan, harus ada kelompok siswa yang tetap berada dalam bimbingan guru yang berada dalam formasi huruf U. hal ini disesuaikan dengan tema pembelajaran yang cocok dengan formasi ini. tujuannya adalah berusaha untuk memberikan upaya pendalaman pada sebagian siswa dalam bentuk kelompok kelompok kecil. sedangkan yang masih membutuhkan bimbingan guru tetap berada dalam pengawasan guru.
8. Formasi Tempat Kerja
|
Formasi tempat kerja |
Formasi tempat kerja ini dapat dilakukan dalam lingkungan tipe laboratorium, dimana setiap siswa duduk pada suatu tempat untuk mengerjakan tugas (misalnya mengoprasikan komputer, mesin atau melakukan kerja laboratorium), tepat setelah selesai didemontrasikan. Tempat yang saling berhadapan mendorongh partner belajar untuk menempatkan dua siswa pada tempat yang sama. Hal ini mirip dengan suasana ditempat kerja, dimana biasanya pengaturan mejanya dibedakan menurut bagiannya masing masing.
9. Formasi Kelompok Untuk Kelompok
|
formasi kelompok untuk kelompok |
Formasi untuk kelompok untuk kelompok adalah formasi dimana terdapat beberapa kelompok yang duduk dalam satu meja persegi berukuran besar (bisa juga dengan membuat beberapa meja dijadikan satu membentuk meja besar), sehingga setiap kelompok duduk saling berhadapan. susunan ini memungkinkan guru untuk melakukan diskusi atau menyusun permainan peran, berdebat, atau observasi pada aktivitas kelompok.
10. Formasi Lingkaran
|
formasi lingkaran |
Formasi lingkaran adalah formasi yang disusun melingkar tanpa menggunakan meja dan kursi. formasi ini digunakan untuk melakukan pembelajaran dalam satu kelompok, dimana guru memiliki peran untuk membimbing dan mengarahkan jalanya pembelajaran tersebut. formaasi ini tentu merupakan formasi yang efektif bagi sebuah kelompok, karena siswa akan mampu berinteraksi secsra langsung dengan guru dan siswa lain guna membahas pembelajaran atau materi yang disampaikan.
11. Formasi Peripheral
|
formasi peripheral |
Saat guru menginginkan siswa memiliki tempat untuk menulis, hendaknya digunakan susunan peripheral, yakni meja ditempatkan dibelakang siswa. guru dapat menyuruh siswa memutar kursinya secara melingkar ketika guru menginginkan diskusi kelompok.
Silakan pilih mana formasi yang menurut pembaca menarik dan terapkanlah dalam pembelajaran dikelas.
Share
Metodeee ke teman teman profesimu, dan ajak mereka untuk menjadi guru yang lebih baik didalam kelas.
_______
Sumber: Moh. Shaleh Hamid S. Pd. 2014. Metode Edutaiment
Show Parser Hide Parser