Pengertian Model Numbered Heads Together
Salah satu tujuan pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan belajar para siswa untuk meningkatkan hasil belajar, prestasi, dan pemahaman konsep siswa secara perorangan maupun kelompok. disini siswa juga dapat belajar bagaimana berkerja sama dengan teman temannya. model pembelajaran kooperatif mempunyai jenis jenisnya. salah satu model pembelajaran kooperatif yang menarik adalah tipe Numbered Head Together
Trianto (2007, h .62) menyatakan bahwa Number
Head Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis
pembelajaraan kooperatif yang di rancang untuk mempengaruhi pola interaksi
siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisonal. Number
Head Togerther (NHT) dikembangkan oleh Spencer Kagen pada tahun 1993 bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Togerther ini memberikan
kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan
jawaban yang tepat selain itu, model pembelajaran tipe NHT ini juga mendorong
siswa untuk meningkatka semangat kerja sama mereka. Model pembelajaran bisa digunakan
dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia
anak didik. Semua siswa dilibatkan mereview bahan yang tercakup dalam suatu
pelajaran dan memeriksa pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut.
Dengan model pembelajaran tipe NHT yang
merupakan salah satu metode dalam pembelajaran kooperatif memungkinkan
terwujudnya kondisi belajar di mana siswa dapat mengembangkan berbagai
kemampuan dalam bersosialisasi,b belajar mandir dan bekerja sama.
Tujuan Model Numbered Heads Together
Ibrahim dan Herdian(2009, h 7) ada tiga
tujuan yang dicapai dalam pembelajaraan kooperatif dengan tipe NHT:
- Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik
- Siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang
- Dapat mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagai tugas, aktif bertanya,menghargai pendapat, bekerja dalam kelompok.
Karakteristik Model Numbered Heads Together
Rusman (2012, 206), yaitu antara lain:1. Pembelajaran secara tim Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu tim harus mampu membuat setiap siswa belajar. Setiap anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Didasarkan pada manajemen kooperatif mempunyai tiga fungsi , yaitu :
- Fungsi manajemen sebagai perencanaan, Pelaksanaan menunjukkan bahwa pelaksanaan menunujukkan bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, dan langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan.
- Fungsi manajemen sebagai organisasi, Menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif.
- Fungsi manajemen sebagai control, Menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui bentuk tes maupun non tes.
4. Ketrampilan bekerjasama, Kemampuan bekerjasama dipraktikan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
- Positive Interdependence.
- Interaction Face to face.
- Adanya tanggung jawab pribadi mengenai materi pelajaran dalam anggota kelompok.
- Membutuhkan keluwesan.
- Meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam memecahkan masalah (proses kelompok).
Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif dapat dibentuk secara kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berfungsi sebagai manajemen perencanaan dengan langkah- langkah pembelajaran yang sudah di tentukan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam bekerjasam, adanya tanggung jawab pri=badi maupun kelompok mengenai mata pelajaran.
Komponen Model Numbered Heads Together
Komponen-konponen ini membedakan antara pembelajaran dengan kegiatan kelompok biasa. Banyak aktivitas kelompok yag telah digunakan pada masa lalu dapat diadaptasikan dengan pembelajraan kooperatif.Menurut Trianto (2010,h.90) mengemukakan ada beberapa komponen model pembelajaraan kooperatif tipe NHT adanay sintaks didalam model pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu berupa langkah-langkah, atau urutan kegiatan pembelajaran dana adanya kelompok didalmnya untuk menyelesaikan masalah atau tugas.
Langkah-langkah Numbered Heads Together
Agus (2014, h. 69) sintak Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together adalah sebagai berikut:
Fase-Fase
|
Prilaku Guru
|
Fase 1: Establishing set Menyampaikan tujuan
dan mempersiapkan peserta didik.
|
Menjelaskan tujuan
pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran, mempersiapkan peserta didik
untuk belajar.
|
Fase 2: Demonstrating Mendemonstasikan
pengetahuan atau keterampilan
|
Mendemonstarsikan
keterampilan yang benar, menyajikan informasi tahap demi tahap
|
Fase 3: Guided
Practice
Membimbing pelatihan
|
Merencanakan dan memberi
pelatihan awal.
|
Fase 4: Feed bacek Mengecek pemahaman dan
memberikan umpan balik
|
Mengecek apakah peserta
didik telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberikan umpan balik
|
Fase 5: Extended pratice
Memberikan
kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
|
Mempersiapkan kesempatan
|
Menurut Trianto (2007, h.63) dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa didalam ruangan kelas saat proses pembelajaraan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together menggunakan langkah langkah sebagai berikut :
- Penomoran Siswa dibagi dalam beberapa kelompok secara heterogen yang terdiri dari 4-6 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor.
- Mengajukan pertanyaan materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran lebih menarik.
- Siswa diberi waktu berfikir dan bekerja. Berfikir bersama siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dan meyakinkan tiap anggota dalam ntimnya mengetahui jawaban itu.
- Guru memanggil salah satu nomor tertentu,kemudian Siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan menjawab pertanyaan.
Berdasarkan langkah-langkah diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaraan kooperatif tipe NHT yaitu dengan di bentuknya kelompok yang terdiri 4-6 orang yang setiap anggota kelompoknya di beri nomor sebagai identitas dan untuk menjawab semua pertanyan yang di berikan oleh guru.
Kelebihan dan Kekurangan Model Numbered Heads Together
Ada beberapa kelebihan pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang di kemukakan Ibrahim (2007, h.18) anatara lain :- Siswa lebih aktif, kreatif terhadap proses belajarnya
- Melibatkan semua siswa sehingga tanggung jawab individu dalam kelompok meningkat.
- Siswa siap semua untuk menjawab pertanyaan dari guru sehingga setiap siswa berusaha memperdalam dan memahami materi.
- Penerimaaan terhadap individu lebih besar dan meminimalisir kegaduhaan dikelas
- Mengembangkan sikap kepemimpinan siswa dan meningkatkan rasa percaya diri siswa
- Meningkatkan kebaikan budi,kepekaan dan toleransi, memberi kesempatan kepada siswa untuk membangkitkan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.
- Efisiensi waktu, belajar dengan menggunakan metode NHT memerlukan waktu yang agak panjang agar siswa memahami materi yang diajarkan.
- Membuat panik siswa, pembelajaran dengan metode NHT tidak hanya membuat siswa percaya diri, namun dapat membuat siswa grogi atau panik. Hal ini terlihat ketika siswa
- yang dipanggil nomornya untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
- Membuat repot guru, metode NHT merupakan metode belajar diskusi kelompok yang menggunakan kelompok, sehingga sebelum pembelajaran dimulai guru harus menyediakan nomor.
Show Parser Hide Parser